Retaknya Demokrasi Indonesia Akibat Aksi Massa dan Represi Negara
Gelombang demonstrasi yang terjadi sepanjang 2025 mencerminkan adanya kecemasan mendalam terhadap kondisi demokrasi di Indonesia. Isu utama yang memicu aksi adalah kenaikan tunjangan DPR, kebijakan ekonomi yang dianggap tidak sejalan dengan suara rakyat, serta tuntutan pengesahan Undang-Undang Perampasan Aset. Rakyat menilai bahwa penguasa politik semakin jauh dari kepentingan rakyat dan gagal menjaga kepercayaan masyarakat. Situasi ini menjadi tanda adanya keretakan hubungan antara pemerintah, parlemen, dan rakyat. Oleh karena itu, demokrasi Indonesia berada dalam posisi rentan yang memerlukan perhatian serius. P uncak ketegangan terjadi pada 28 Agustus 2025 ketika mahasiswa dan aparat mengalami bentrok di kawasan Senayan. Aksi ini tidak hanya menimbulkan kericuhan, tetapi juga mengakibatkan jatuhnya korban jiwa serta luka-luka di kalangan demonstran. Tragedi meninggalnya Affan Kurniawan, seorang ojek online, memperkuat kecaman publik terhadap ca...